Bismillahirahmanirahiim,
Assalamualaikum wr wb.
Rasulullah SAW sangat mencintai kita umat islam. Dalam suatu riwayat, di hari kiamat, Ruh suci Rasulullah SAW di bangkitkan, pertanyaan yang pertama kali terucap dari bibir Beliau bukan tentang keluarganya, bukan hartanya, dan sebagainya, akan tetapi pertanyaan pertama Beliau adalan "di mana umatku umatku, umatku?" Sungguh Beliau sangat mencintai kita umatnya. "Pertama kita masuk agama islam pastilah kita menyebut nama Rasul kita Muhammad SAW. Kita bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah. SetiapSetiap hari pula kita menyebut nama Beliau minimal 9 kali, yaiti pada saat kita tahiyat sholat wajib. Bahkan sering pula kita mengucap sholawat khusus kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tapi pernahkah kita merenungkan, sudahkah kita mencintai Rasulullah? Apakah hanya sekedar hal-hal di atas bisa dikatakan mencintai Rasulullah? TIDAK. Hal-hal di atas masih belum bisa di katakan kalau kita mencintai Rasulullah. Lalu bagaimanakah kita bisa di katakan mencintai Beliau? Apabila kita bisa semaksimal mungkin dengan segala kerendahan hati dan sikap ikhlas mencontoh segala amal perbuatan Beliau dan melakukan apa yang Beliau ajarkan, insyaallah kita baru bisa dikatakan mencintai Rasulullah. Beliau mempunyai sifat lemah lembut, pemaaf, jujur, adil, bisa dipercaya, amanah, rendah hati, dan sebagainya, semua sifat Rasulullah mencerminkan jiwa seorang pemimpin sejati. Apakah kita bisa meniru semua sifat-sifat Beliau? Saya yakin tidak ada yang bisa, akan tetapi semaksimal mungkin kita meneladani sifat-sifat Beliau insyaallah kita termasuk orang yang mencintai Rasulullah. Sebelum Beliau wafat, Beliau mewariskan 2 hal kepada umat islam, kata Nabi " Aku tinggalkan kepada kamu 2 perkara, siapa yang mengikutinya tidak akan sesat, Al Qur'an dan Al Hadist." Sudahkah jalan hidup kita mengikuti kedua warisan Rasulullah tersebut? Kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti keduanya. Berikut beberapa contoh perbuatan Rasulullah:
1. Pernah suatu ketika Beliau sedang thawaf mengelilingi Ka'bah, Beliau di intip seorang kafir yang hendak menikamnya dari belakang. Akan tetapi Allah mengutus malaikat Jibril untuk memberi tahu Nabi. Kemudian Rasulullah menengok ke belakang, dan orang kafir itu berkata "wahai Muhammad, apabila aku tikam kamu dengan pedang ini, siapa yang mau menolong kamu, sedangkan saat ini kamu sendirian?" Rasulullah dengan tegas menjawab "Allah, Dialah yang akan menolongku". Mendengar ucapan Rasulullah yang sangat lantang itu, pedang yang tadinya terhunus terjatuh dari tangan orang kafir tersebut. Kemudian Rasulullah mengambil pedang itu dan Beliau berucap kepada orang kafir itu "apabila sekarang aku tikam kamu dengan pedang ini, siapakah yang akan menolong kamu?" jawab orang kafir itu sambil terbata-bata "tidak ada ya Rasulullah". Tapi kemudian dengan segala kerendahan hati Beliau Rasulullah memaafkan orang kafir yang nyata-nyata mau membunuhnya tersebut sehingga akhirnya orang kafir tersebut menjadi terharu, dan memutuskan untuk masuk islam, Allahu akbar...
2. Beliau sangat rendah hati. Tidak pernah Beliau menyombongkan diri meskipun Beliau adalah pemimpin umat manusia yang di jaga dari dosa dan bahkan sudah di pastikan masuk surga. Beliau tetap beribadah dengan rajin, kusyu' dan ikhlas karena Allah, baik yang wajib maupun yang sunnah. Semoga kita bisa meneladani sifat-sifat Beliau, dan di akui termasuk umatnya, dan nanti saat ajal menjemput, kita termasuk dalam golongan yang khusnul qotimah, amin. Wassalam
1. Pernah suatu ketika Beliau sedang thawaf mengelilingi Ka'bah, Beliau di intip seorang kafir yang hendak menikamnya dari belakang. Akan tetapi Allah mengutus malaikat Jibril untuk memberi tahu Nabi. Kemudian Rasulullah menengok ke belakang, dan orang kafir itu berkata "wahai Muhammad, apabila aku tikam kamu dengan pedang ini, siapa yang mau menolong kamu, sedangkan saat ini kamu sendirian?" Rasulullah dengan tegas menjawab "Allah, Dialah yang akan menolongku". Mendengar ucapan Rasulullah yang sangat lantang itu, pedang yang tadinya terhunus terjatuh dari tangan orang kafir tersebut. Kemudian Rasulullah mengambil pedang itu dan Beliau berucap kepada orang kafir itu "apabila sekarang aku tikam kamu dengan pedang ini, siapakah yang akan menolong kamu?" jawab orang kafir itu sambil terbata-bata "tidak ada ya Rasulullah". Tapi kemudian dengan segala kerendahan hati Beliau Rasulullah memaafkan orang kafir yang nyata-nyata mau membunuhnya tersebut sehingga akhirnya orang kafir tersebut menjadi terharu, dan memutuskan untuk masuk islam, Allahu akbar...
2. Beliau sangat rendah hati. Tidak pernah Beliau menyombongkan diri meskipun Beliau adalah pemimpin umat manusia yang di jaga dari dosa dan bahkan sudah di pastikan masuk surga. Beliau tetap beribadah dengan rajin, kusyu' dan ikhlas karena Allah, baik yang wajib maupun yang sunnah. Semoga kita bisa meneladani sifat-sifat Beliau, dan di akui termasuk umatnya, dan nanti saat ajal menjemput, kita termasuk dalam golongan yang khusnul qotimah, amin. Wassalam

0 komentar:
Posting Komentar